oleh Aid Abdullah al-Qarni
Umar bin Abdul Aziz ra berkata ketika ditanya oleh isterinya Fatimah, mengapa ia menangis, "Celakalah engkau wahai Fatimah, sesungguhnya aku telah dijadikan pemimpin bagi urusan umat ini, aku berfikir tentang orang fakir dan lapar, orang sakit yang terlantar, orang yang telanjagn yang kesulitan, anak yatim yang tidak terpelihara," ujarnya.
Selanjutnya, Umar terus berkata, "Orang yang dianiaya dan dipaksa, orang asing, orang tawanan, orang tua, janda yang menyendiri, orang yang memiliki beban keluarga yang banyak, rezeki yang sedikit dan orang-orang seperti mereka di seluruh muka bumi ini. Kemudian, aku menyadari bahwa Tuhanku akan bertanya kepadaku tentang mereka di hari kiamat dan bahwa musuhku di bawah mereka adalah Nabi Muhammad Shallahu alaihi wassalam, aku menjadi kawatir kalau aku tidak memiliki hujjah yang kuat, oleh karena itu, aku menangis," keluh Umar bin Abdul Aziz.
Orang-orang yang secara seksama melihat kondisi umat Islam akan melihat kondisi mereka dalam terpecah-belah dan tercerai-berai. Setelah melakukan berbagai konspirasi dan tipu daya selama bertahun-tahun, musuh-musuh Islam telah berhasil meruntuhkan Khilafah Islam yang menjadi simbol persatuan Islam.
Setelah mereka berhasil memecah belah negara Islam dan meletakkan orang-orang yang memiliki loyalitas dan kepatuhan kepada mereka sebagai pemimpin bagi negara-negara itu, mereka sengaja merongrong aqidah yang tertanam di hati umat Islam dan mengosongkan nlilai-nilai keimanan yang asli dan kandungan-kandungannya.
Mereka mendukung tharekat-tharekat sufi yang menyimpang agar dapat menyerbarluaskan kebatilan mereka dan mengguncangkan bangunan aqidah di dalam hati kaum muslimin. Hal ini telah terjadi di seluruh dunia Islam. Di antara umat Islam banyak yang percaya terhadap pemilik makam seperti kemampuan untuk menyembuhkan berbagai penyakit dan melapangkan rezeki. Di samping itu uga membukakan pintu bagi para penyeru ajaran Komunisme, Sekulerisme, Liberalisme, dan Freemasonry agar dapat menyebarkan racun-racun mereka, menyebarkan metode-metode mereka dan mengkritik agama Islam pada setiap waktu.
Musuh-musuh Islam telah mengetahui bahwa mereka tidak akan berarti apa-apa di hadapan umat Islam, apabila mereka berada di bawah bendera aqidah. Maka setelah berhasil menghancurkan khilafah, mereka memecah belah negara Islam, sehingga menjadi negara-negara kecil yang banyak. Mereka meletakkan orang-orang yang berasal dari bangsa kita sendiri sebagai pemimpin bagi negara-negara itu. Mereka berbicara dengan bahasa kita, memiliki nama seperti kita. Tetapi, mereka itu loyal kepada musuh-musuh kita yang telah memberikan jalan bagi mereka, sehingga mereka berhasil menguasai kekayaan-kekayaan umat ini.
Akibat dari itu semua adalah melelehnya aqidah di dalam hati umat Islam, sehingga muncul generasi-generasi yang tidak mengerti sedikitpun tentang agamanya. Otak-otak mereka telah terjajah dan hati mereka telah menyembah kepada selain Allah.
Untuk menyempurnakan penghancuran umat Islam, secara total dari dalam diri mereka sendiri itu, musuh-musuh Islam berusaha menghancurkan niliai-nilai kebaikan yang masih tersisa di dalam jiwa umat Islam. Mereka menyebarkan kerusakan, menenggelamkan bangsa-bangsa Muslim ke dalam lautan syahwat, mengarahkan perhatian umat Islam kepada simbol-simbol yang tidak ada gunanya seperti, pertandingan-pertandingan olah raga, film-film, sinetron-sinetron, berita-berita tentang selibritis dan foto model melalui sarana-sarana media massa. Sehingga akhlak menjadi hancur, nilai-nilai dan prinsip-prinsip berkeping-keping.
Musuh-musuh Islam itu tidak masih belum merasa cukup dengan hal itu. Mereka telah menempuh tahapan usaha untuk menghancurkan agama Islam sampai ke akar-akarnya. Maka kita lihat wilayah-wilayah Islam sedikit demi sedikit menjadi berkurang, dirampas oleh musuh-musuh Islam. Kemarin Andalusia, sekarang Palestina, Afghanistan, Kashmir, Chechnya dan lainnya.
Seluruh bangsa di muka bumi ini elah berkumpul untuk menghancurkan kita kaum Muslimin. Mereka dipimpin oleh gerakan Zionisme Internasional dan kaum Salibis yang dengki terhadap Islam. Mereka merancang tipuan dan kelicikan untuk melakukan serangan-serangan secara besar-besaran yang mengancam negara-negara Islam. Tidak berlalu satu haripun kecuali ada berita yang disiarkan oleh media-media informasi kafir tentang pembunuhan-pembunuhan terhadap umat Islam. Kita telah menjadi orang yang lebih terlantar dari pada anak yatim yang berada pada hidangan orang-orang yang kikir.
Kenyataan pahit yang dialami oleh umat Islam ini mengharuskan kepada setiap Muslim untuk melakukan perubahan. Setiap Muslim yang menghadap kepada Allah Ta'ala dan dia tidak menolong agama Allah atau merubah kondisi umat Islam yang pahit ini, maka dia telah berdosa. Hendaklah setiap kita mengkhayalkan diri kita masing-masing, ketika kita berada dihadapan Allah Ta'ala, yang sedang membuat perhitungan dan bertanya kepada kita tentang apa yang telah kita lakukan untuk meninggikan kalimat Allah, menetapkan kekuasaan Allah, dan membebaskan negara-negara Islam yang telah dirampas oleh kafirin.
Apakah kita akan berkata kepada Tuhan, wahai Tuhanku, aku tidak mempunyai waktu untuk berbuat demi diri-Mu?
Ataukah kita akan mengatakan, wahai Tuhanku, aku telah menjadi bodoh dan ketakutan telah merasuki seluruh tubuhku, sebab aku tahu bahwa demi agama-Mu adalah sangat berat dan penuh dengan duri?
Atau apakah yang akan kita katakan? Aku memperingatkan diriku dan memperingatkan kepada kalian, bahwa seandainya kita tidak mulai bergerak dan berjuang untuk agama Islam maka hendaklah kita menunggu ancaman Allah.
Atau ancaman dari Rasulullah Shallahu alaihi wassalam.
"Demi Dzat yang jiwaku berada pada Tangan-Nya, sungguh kalian akan menyuruh yang makruf dan mencegah dari perkara yang munkar dan Allah akan mengirimkan kepada kalian siksa dari-Nya, kemudian kalian berdo'a kepada-Nya dan tidak akan dikabulkan bagi kalian."
Ini adalah di dunia, sedangkan di akhirat maka siksanya sangat mengerikan dan perhitungannya sangat berat. Dalil-dalil syar'i bagi kewajiban untuk melakukan perubahan i ni sangat banyak. Di antara adalah;
Pertama, Jihad di jalan Allah merupakan fardhu ain bagi setiap Muslim yang tanahnya telah dirampas. Hukum wajib bagi setiap Muslim membebaskannya. Al-Qurtuby berkata, "Jika jihad telah menjadi fardhu ain dengan adanya kekuasaan musuh kepada salah satu tanah Islam atu dengan menempati tempat tinggal mereka, maka wajib hukumnya kepada seluruh penduduk negeri untuk bergegas menghadapi mereka, baik dalam keadaan berat maupun ringan."
Kedua, Allah Ta'ala telah memberikan gelar kepada umat ini sebagai umat yang paling baik, sebab ia adalah umat yang mengajak kepda kebaikan dan mencegah dari yang mungkar. Firman-Nya;
Maka, pada saat sekarang ini, menjadi kewajiban setiap Muslim, membebaskan negeri-negeri Muslim dari tangan-tangan musuh-musuh Islam, yang telah mencengkeram mereka sepanjang waktu, dan telah menghcurkan kehidupan, dan mengambil kekayaan mereka. Dengan cara jihad dan bermujahadah, kaum Muslimin dapat melepaskan diri dari musuh-musuh Allah Rabbul Alamin. Wallahu'alam.
Umar bin Abdul Aziz ra berkata ketika ditanya oleh isterinya Fatimah, mengapa ia menangis, "Celakalah engkau wahai Fatimah, sesungguhnya aku telah dijadikan pemimpin bagi urusan umat ini, aku berfikir tentang orang fakir dan lapar, orang sakit yang terlantar, orang yang telanjagn yang kesulitan, anak yatim yang tidak terpelihara," ujarnya.
Selanjutnya, Umar terus berkata, "Orang yang dianiaya dan dipaksa, orang asing, orang tawanan, orang tua, janda yang menyendiri, orang yang memiliki beban keluarga yang banyak, rezeki yang sedikit dan orang-orang seperti mereka di seluruh muka bumi ini. Kemudian, aku menyadari bahwa Tuhanku akan bertanya kepadaku tentang mereka di hari kiamat dan bahwa musuhku di bawah mereka adalah Nabi Muhammad Shallahu alaihi wassalam, aku menjadi kawatir kalau aku tidak memiliki hujjah yang kuat, oleh karena itu, aku menangis," keluh Umar bin Abdul Aziz.
Orang-orang yang secara seksama melihat kondisi umat Islam akan melihat kondisi mereka dalam terpecah-belah dan tercerai-berai. Setelah melakukan berbagai konspirasi dan tipu daya selama bertahun-tahun, musuh-musuh Islam telah berhasil meruntuhkan Khilafah Islam yang menjadi simbol persatuan Islam.
Setelah mereka berhasil memecah belah negara Islam dan meletakkan orang-orang yang memiliki loyalitas dan kepatuhan kepada mereka sebagai pemimpin bagi negara-negara itu, mereka sengaja merongrong aqidah yang tertanam di hati umat Islam dan mengosongkan nlilai-nilai keimanan yang asli dan kandungan-kandungannya.
Mereka mendukung tharekat-tharekat sufi yang menyimpang agar dapat menyerbarluaskan kebatilan mereka dan mengguncangkan bangunan aqidah di dalam hati kaum muslimin. Hal ini telah terjadi di seluruh dunia Islam. Di antara umat Islam banyak yang percaya terhadap pemilik makam seperti kemampuan untuk menyembuhkan berbagai penyakit dan melapangkan rezeki. Di samping itu uga membukakan pintu bagi para penyeru ajaran Komunisme, Sekulerisme, Liberalisme, dan Freemasonry agar dapat menyebarkan racun-racun mereka, menyebarkan metode-metode mereka dan mengkritik agama Islam pada setiap waktu.
Musuh-musuh Islam telah mengetahui bahwa mereka tidak akan berarti apa-apa di hadapan umat Islam, apabila mereka berada di bawah bendera aqidah. Maka setelah berhasil menghancurkan khilafah, mereka memecah belah negara Islam, sehingga menjadi negara-negara kecil yang banyak. Mereka meletakkan orang-orang yang berasal dari bangsa kita sendiri sebagai pemimpin bagi negara-negara itu. Mereka berbicara dengan bahasa kita, memiliki nama seperti kita. Tetapi, mereka itu loyal kepada musuh-musuh kita yang telah memberikan jalan bagi mereka, sehingga mereka berhasil menguasai kekayaan-kekayaan umat ini.
Akibat dari itu semua adalah melelehnya aqidah di dalam hati umat Islam, sehingga muncul generasi-generasi yang tidak mengerti sedikitpun tentang agamanya. Otak-otak mereka telah terjajah dan hati mereka telah menyembah kepada selain Allah.
Untuk menyempurnakan penghancuran umat Islam, secara total dari dalam diri mereka sendiri itu, musuh-musuh Islam berusaha menghancurkan niliai-nilai kebaikan yang masih tersisa di dalam jiwa umat Islam. Mereka menyebarkan kerusakan, menenggelamkan bangsa-bangsa Muslim ke dalam lautan syahwat, mengarahkan perhatian umat Islam kepada simbol-simbol yang tidak ada gunanya seperti, pertandingan-pertandingan olah raga, film-film, sinetron-sinetron, berita-berita tentang selibritis dan foto model melalui sarana-sarana media massa. Sehingga akhlak menjadi hancur, nilai-nilai dan prinsip-prinsip berkeping-keping.
Musuh-musuh Islam itu tidak masih belum merasa cukup dengan hal itu. Mereka telah menempuh tahapan usaha untuk menghancurkan agama Islam sampai ke akar-akarnya. Maka kita lihat wilayah-wilayah Islam sedikit demi sedikit menjadi berkurang, dirampas oleh musuh-musuh Islam. Kemarin Andalusia, sekarang Palestina, Afghanistan, Kashmir, Chechnya dan lainnya.
Seluruh bangsa di muka bumi ini elah berkumpul untuk menghancurkan kita kaum Muslimin. Mereka dipimpin oleh gerakan Zionisme Internasional dan kaum Salibis yang dengki terhadap Islam. Mereka merancang tipuan dan kelicikan untuk melakukan serangan-serangan secara besar-besaran yang mengancam negara-negara Islam. Tidak berlalu satu haripun kecuali ada berita yang disiarkan oleh media-media informasi kafir tentang pembunuhan-pembunuhan terhadap umat Islam. Kita telah menjadi orang yang lebih terlantar dari pada anak yatim yang berada pada hidangan orang-orang yang kikir.
Kenyataan pahit yang dialami oleh umat Islam ini mengharuskan kepada setiap Muslim untuk melakukan perubahan. Setiap Muslim yang menghadap kepada Allah Ta'ala dan dia tidak menolong agama Allah atau merubah kondisi umat Islam yang pahit ini, maka dia telah berdosa. Hendaklah setiap kita mengkhayalkan diri kita masing-masing, ketika kita berada dihadapan Allah Ta'ala, yang sedang membuat perhitungan dan bertanya kepada kita tentang apa yang telah kita lakukan untuk meninggikan kalimat Allah, menetapkan kekuasaan Allah, dan membebaskan negara-negara Islam yang telah dirampas oleh kafirin.
Apakah kita akan berkata kepada Tuhan, wahai Tuhanku, aku tidak mempunyai waktu untuk berbuat demi diri-Mu?
Ataukah kita akan mengatakan, wahai Tuhanku, aku telah menjadi bodoh dan ketakutan telah merasuki seluruh tubuhku, sebab aku tahu bahwa demi agama-Mu adalah sangat berat dan penuh dengan duri?
Atau apakah yang akan kita katakan? Aku memperingatkan diriku dan memperingatkan kepada kalian, bahwa seandainya kita tidak mulai bergerak dan berjuang untuk agama Islam maka hendaklah kita menunggu ancaman Allah.
وَاتَّقُواْ فِتْنَةً لاَّ تُصِيبَنَّ الَّذِينَ ظَلَمُواْ مِنكُمْ خَآصَّةً وَاعْلَمُواْ أَنَّ اللّهَ شَدِيدُ الْعِقَابِ ﴿٢٥﴾
"Dan peliharalah dirimu daripada siksaan yang tidak khusus menimpa orang-orang yang lalim saja di antara kamu."(QS. al-Anfal [8] : 25)Atau ancaman dari Rasulullah Shallahu alaihi wassalam.
"Demi Dzat yang jiwaku berada pada Tangan-Nya, sungguh kalian akan menyuruh yang makruf dan mencegah dari perkara yang munkar dan Allah akan mengirimkan kepada kalian siksa dari-Nya, kemudian kalian berdo'a kepada-Nya dan tidak akan dikabulkan bagi kalian."
Ini adalah di dunia, sedangkan di akhirat maka siksanya sangat mengerikan dan perhitungannya sangat berat. Dalil-dalil syar'i bagi kewajiban untuk melakukan perubahan i ni sangat banyak. Di antara adalah;
Pertama, Jihad di jalan Allah merupakan fardhu ain bagi setiap Muslim yang tanahnya telah dirampas. Hukum wajib bagi setiap Muslim membebaskannya. Al-Qurtuby berkata, "Jika jihad telah menjadi fardhu ain dengan adanya kekuasaan musuh kepada salah satu tanah Islam atu dengan menempati tempat tinggal mereka, maka wajib hukumnya kepada seluruh penduduk negeri untuk bergegas menghadapi mereka, baik dalam keadaan berat maupun ringan."
Kedua, Allah Ta'ala telah memberikan gelar kepada umat ini sebagai umat yang paling baik, sebab ia adalah umat yang mengajak kepda kebaikan dan mencegah dari yang mungkar. Firman-Nya;
كُنتُمْ خَيْرَ أُمَّةٍ أُخْرِجَتْ لِلنَّاسِ تَأْمُرُونَ بِالْمَعْرُوفِ وَتَنْهَوْنَ عَنِ الْمُنكَرِ وَتُؤْمِنُونَ بِاللّهِ
"Kamu adalah umat yang terbaik yang dilahirkan untuk manusia, menyuruh kepada yang makruf, dan mencegah yang munkar dan beriman kepada Allah". (QS. Ali-Imran [3] : 110)Maka, pada saat sekarang ini, menjadi kewajiban setiap Muslim, membebaskan negeri-negeri Muslim dari tangan-tangan musuh-musuh Islam, yang telah mencengkeram mereka sepanjang waktu, dan telah menghcurkan kehidupan, dan mengambil kekayaan mereka. Dengan cara jihad dan bermujahadah, kaum Muslimin dapat melepaskan diri dari musuh-musuh Allah Rabbul Alamin. Wallahu'alam.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar